Sedikit yang sedari dulu mengganggu hati dan fikiran ini,
adalah masih banyaknya pola fikir kuno di mana sedang maraknya-maraknya publikasi
tentang “berbagi ilmu”. Oke kita tekankan dulu pokok permasalahan kita ini pada
2 kata yaitu “Berbagi Ilmu”.
Nah masalahnya apa?
Saya mau mengeluarkan sedikit hanya sedikit ganjalan hati
karena pola pikir orang di luar sana, di belahan dunia sana, yang mana yang
layak diberi apresiasi atau bahkan yang layak di beri invitation dalam kompetensi
yang sama diantara mereka adalah mereka
yang bernilai postif dan memiliki eksistensi yang tinggi dimata mereka. Why?
Mengapa? Kenapa?
Contohnya
: Si W yang rajin, menurut orang layak diberi
apresiasi/invitation.
si X ini
orang yang berbakat, rajin dan berprestasi, menurut orang layak
diberi apresiasi/invitation.
Nah bagaimana dengan kesempatan
terhadap yang lain, mana kita tau kalo yang lain seperti :
Si A ini qualified
Si B ini bisa
Si C mampu mebuatnya lebih
fantastis
Si D lebih kreatif
Si E ini rajin sama rajinnya
dengan W & X
Si F ini mampu
Si G yang berprestasi tapi malas
Si H ini punya ide cemerlang
Terlepas dari masalah nasib dan
rejeki, saya hanya melihatnya dari batas pandangan dan fikiran saya pribadi nih
yaa, bagaimana orang-orang itu berfikir tentang A,B,C,D,E,F,G dan H, jika pada
saat mereka ingin/mau maju tapi tak diberikan kesempatan dan bahkan sudah
dikomentari macam-macam (komentar ini nih yang bisa sangat banyak dan gampang
betebaran).
Satu lagi...
Sama halnya dengan persoalan jika saya memoles sesuatu yang
berkarat,atau memperbaiki sesuatu berkarat itu akan lebih memberi nilai tambah,dibanding
memoles seuatu yang masih kinclong.
Contohnya jika sebuah kaleng bekas rokok
yang karatan dan sudah tidak memiliki nilai jual lagi, kemudian dengan teknik
decoupage dengan motif flower, maka kaleng yang tak bernilai sebelumnya itu
akan menjadi sangat indah dan kembali memiliki nilai jual.
Maka Dengan vulgar dapat saya tuliskan adalah mengajari orang
yang belum tahu atau yang belum bisa menjadi tahu atau bisa bahkan lebih dari itu adalah
sebenar-benarnya pengajar atau sebenar-benarnya guru.
0 komentar:
Posting Komentar