*sabarpermirsah*
Jadi begini ceritanya...
Jadi dulu itu waktu zhafirah umur 1-3 tahun,saya merasa gak dekat sama zhafirah walaupun tiap hari,jam,menit bahkan detik selalu berdama,saya sering iri dan "benci" iya beneran iri dan benci sama Ayah,kok Ayahnya sudah jarang ketemu,kenapa mereka nemplok bak perangko yg tak terpisahkan kalau sudah bertemu...sakitnya tuh disiniiiiiiiii *tunjukhati*
Saya sering marah sama zhafirah,iya marah,waktu umurnya 1tahun lebih,saya tanya "kamu nda sayang bunda?" Kamu nda suka bunda?", kejam ya saya,ya gimana soalnya saya sakit hati seperti tak dibutuhkan sama zhafirah..
Keluar kota sehari,bahkan berminggu2 responnya biasa aja,sy suka nangis kenapa ini bisa terjadi,saya selalu menyalahkan diri saya dengan menyebut ini dampak dari kegagalan saya memberi zhafirah ASI,sehingga bonding saya Dan Zhafirah tidak terbentuk..
Saya juga sering tanya ke Ayahnya kenapa hal ini bisa terhadi,kadang saya marah sama Ayah zhafirah,bahkan kami pernah membuat suatu kondisi,dimana Ayahnya yg tidak pernah marah sama sekali,berpura-pura *acting* marah sama zhafirah,sampe "dicoel" eh zhafirah sampe nangis sesenggukan,sayapun kalo akting gitu saya juga suka nangis sesenggukan bersamaan zhafirah nagisnya..DRAMAQueen banget kita berdua ini...
Ayahnya bilang kita ini kenapa,mana ada anak umur segitu ngerti,tapi saya sebagai bunda tau bahkan paham bahwa zhafirah ngerti,saya tidak pernah menganggap Zhafirah itu tidak tau apa2 saya tau dia tau sesuai batasan umurnya,dia tau yang mana sedih yang mana senang, yang mana suka yang mana tidak suka...
Jadi masa2 yg berlangsung selama 3 tahun itu,membuat saya terus menyesal dan menyalahkan diri sendiri karena gagal memberinya ASI,tapi sy berusaha memberinya MPASI TERBAIK dan BERKUALITAS sampai zhafirah 2tahun...
Kalau mengenang masa ini sampe sekarang pun saya masih ingat dan kadang saya keterlaluan,sampe membuat zhafirah menangis karena sy marah sama zhafirah kalau zhafirah seakan-akan tak pernah mencari bundanya...
Tapi memasuki usia ke 4 saya mulai kerja,dan semua berubah,hal2 apapun kami berdua saling mencari bahkan zhafirah sering sekali ikut ke kantor,kami berdua kadang berbagi cerita,dan saya melihat diri saya ada di zhafirah,entah itu gaya bicara,kelakuan bahkan marah2nya pun sama...kini yg kasihan Ayahnya,karena sudah ada dua perempuan yg suka mengomel kepadanya....hahahahahaha
Sampai kapanpun saya mengakui kalo hal tersebut mungkin memberi saya banyak pembelajaran dan kesabaran,saya mengakui saya banyak salah,dan saya mengakui itu karena saya sangat sayang zhafirah....
*Bunda selalu sayang Zhafira sampai kapanpun*
*Dimanapun dan kapanpun*
0 komentar:
Posting Komentar