In jalan-jalan Maros

Wisata Karst : Rammang-Rammang Maros

Nama "Rammang-Rammang" berasal dari Bahasa Makassar, di mana kata rammang berarti "awan" atau "kabut". Jadi rammang-rammang berarti sekumpulan awan atau kabut. Menurut cerita penduduk setempat, tempat ini diberi nama Rammang-Rammang karena awan atau kabut yang selalu turun, terutama di pagi hari atau ketika hujan.
Tempat yang menarik di kawasan ini adalah taman hutan batu kapur, telaga Bidadari, gua Bulu' Barakka’, gua Telapak Tangan, gua Pasaung, sungai Pute dan kampung Berua.
Luas haman hutan batu Kapur Rammang-Rammang bertebar adalah 45 000 hektar (45à km²) dan merupakan kawasan karst terbesar ketiga di dunia, setelah Tsingy di Madagaskar dan Shilin di Tiongkok. Terdapat dua kompleks taman hutan batu di Rammang-Rammang, yakni di utara dan di selatan. Sumber: Wikipedia
Kalau dari rumah saya jarak tempuh sekitar 1jam dengan menggunakan mobil dan disupiri oleh Pakciwa, maka minggu itu dengan penuh paksaan ke Pakciwa akhirnya Pakciwa luluh dan mau mengantar saya ke Rammang-Rammang, walau sampe sana saya yang tidak mau beranjak turun dari mobil, minta diturunkan pas dibagian karst yang kece buat foto *helloooowww*
"aduh ini wisatawan rewelnya, pusing saya mengantar kalau yang diantar mau langsung jadi fotonya nda mau susah jalan" kata Pakciwa.
Drama lagi? Always lah yaaa hahahahaha

Kembali ke penjelasan Rammang-Rammang, terdapat dua dermaga untuk kalian yang ingin menyusuri kawasan Rammang-Rammang, ada dua dermaga yang bisa jadi pilihan, Dermaga 2 kita perlu masuk lagi jauh kedalam sedangkan Dermaga 1, posisinya ada di pinggir jalan poros kawasan Desa Salenrang, Maros.
Saat itu saya memilih belok kiri masuk ke dermaga 2, karena saya sudah lihat dermaga 1 yang pas pinggir jalan bisa langsung naik perahu.

memilih dermaga 2 tak ada salahnya, karena MasyaAllah indah betul ciptaan Allah, Sepanjang jalan sudah disuguhi jejeran karst yang indah memanjakan mata, lupakan terik matahari dan segeralah cari tempat untuk memarkirkan kendaraan kalian. Info untuk biaya parkir saat di tempat yang sangat dengan dengan dermaga 2 itu 10ribu Rupiah, ada banyak lahan warga yang mereka jadikan tempat parkir ada juga yang gratis kok.

ada banyak kawasan yang bisa kalian eksplore saat masuk ke dermaga 2, kalau kalian memilih untuk naik perahu menyusuri sungai, maka akan kalian temukan cafe dan penginapan didalam sana, dan yang terakhir akan kalian temukan Desa yang bernama Desa Berua dengan penduduk kurang lebih sekitar 20 KK (kartu keluarga) saja.
Biaya untuk naik perahu sekitar 250rb untuk 4-5 penumpang.

Dermaga 2

salah satu jenis perahu yang bisa dipilih

itu papan petunjuk arah kawasan yang bisa di eksplore

Saat itu saya memilih untuk datang melihat-lihat saja dulu, biar ada lagi alasan untuk kembali kesini karena belum menyusuri sungainya, dan inilah foto-foto kami. 😊

our family picture
Oiya foto keluarga kami diambil oleh seorang anak yang menjadi guide kami saat iseng singgah memarkirkan mobil, begitu turun dan berjalan tiba-tiba ada anak laki-laki yang mengikuti kami, tanpa diajak bicara langsung berujar "saya sudah biasa antar temani orang masuk kedalam sini." tanpa memberi persetujuan anak ini terus ikut, jadi saya bertanya ke anak laki-laki itu "kamu biasa dibayar berapa sama orang-orang yang kamu antar?" "seikhlasnya saja," ujar anak laki-laki tersebut.
Tanpa menanyakan namanya saya memberi kode ke pakciwa mengiyakan biarkan saja anak ini ikut sama kita, anaknya baik sepenglihatan saya, dan kami diajak menyusuri karst ini sampai kedalam-dalam dan bersedia mengambil foto untuk kami.
"disini banyak yang foto prawedding,sini saya fotoki" ujarnya.
"Makasih ya sudah menemani kami" kata kami saat akan berpisah dengannya sembari anak laki-laki itu menunjukkan rumahnya tidak jauh dari tempat kami memarkirkan mobil.





Kami akan segera kembali menyusuri kawasan ini, dengan menyusuri sungainya. Sekilas info lagi jalan masuk ke dermaga 2 hanya muat dilalui satu mobil saja, jadi kalau kalian berpapasan dengan mobil dari arah yang berlawanan, maka salah satunya harus mengalah dan segera mencari lahan yang bisa dipakai untuk meminggirkan kendaraan.

Related Articles

10 komentar:

  1. kerennnn foto2nya kak lina,. sy jadi mau ulang ke rammang2 lagi hihiehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Qiah...ayok sepulang liburan cuss lagi ke rammang2 hehehe

      Hapus
  2. Belum pernaaahhh ke rammang-rammang. Selalu berat kaki ke tempat yang full matahari. Tapi melihat foto-foto kerennya yang banyak berseliweran di timeline sosmed saya jadi kepengen deeeh kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini jam 10/11 pagi hangat menuju panas kak..tapi ternyata menyenangkan :D

      Hapus
  3. Keren fotonyaaa.. Kapan-kapan MAM kopdar sambil traveling seruu pasti ya :)

    BalasHapus
  4. Oh jadi ke Rammang-rammangnya hanya sampai di area parkir? 😄 sayang banget, padahal lebih keren kalo menyusuri sungai, Lin

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih kak, tanggung ya perjalanannya, maklum turis cemen hahahaha

      Hapus
  5. Ini photo di karst dekat dermaga 2 ya? Ckckck udah cakep gini yaa pemandangannya. Apalagi klo explores ke seluruh area wisata ramang2. Ya Allah, mauka ke ramang2. Baruka lewat doang 😞, itupun pas ke bosowa 😂.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak ini karst yang tersaji disepanjang jalan darat loh kak

      Hapus