In Lebaran

Hari Raya Idul Fitri 1438 H



Taqabbalallahu minna wa minkum
Taqabbal ya Karim
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Masya Allah lebaran tiba, idul fitri tiba, bergetar hati ini mendengar takbir dikumandangkan dan meleleh air mata ini saat surah Al A'la dibacakaan saat rakaat pertama solat ied (tidak ada alasan untuk itu).
Semoga kita dipertemukan Ramadan Ramadan tahun berikutnya. Aamin ya Rabb, ya Rahman ya Rahim.
Jika ingin membaca panduan solat ied bisa di sini

Setiap lebaran punya cerita sendiri, setelah disibukkan dengan pekerjaan dan libur kantor akan di mulai H-2 lebaran mebuat kita seakan-akan berpacu dengan waktu, karena sudah sangat ingin libur dan mulai berbelanja kue kering. hahahaha

Silaturahim di hari pertama lebaran seperti biasa ke rumah ummi ke'nang dan ummi bong, jika kedua rumah itu sudah selesai kami kunjungi maka waktunya pulang beristirahat :D dan begitu ba'da magrib kami kedatangan imam tarwih+solat ied Ustad Shodiq ternyata ustad belum balik ke Gorontalo, jadi hari kedua saya hanya dirumah menunggu pakciwa yang mengantar ustad jalan-jalan dan ke bandara. Alhamdulillah teman baru lagi, tambah teman tambah rejeki. :D

Lebaran hari ketiga kami baru ke rumah Pakciwa, kedatangan Pakciwa sudah dinanti-nanti dan segeralah kami tunaikan kewajiban silaturahim kami ke keluarga-keluarga Pakciwa. Pulang dari kampung bagasi penuh, alhamdulillah, ada makanan, sayur mayur dan ayam kampung hidup 2 ekor :D 

Lebaran dan Liburan

Libur lebaran ini banyak kami habiskan di laundry :D sabtunya kami baru keluar rumah, karena sudah janjian dengan saudara-saudara Pakciwa mau liburan bersama katanya, namun di tengah jalan batal permirsah. Jadilah Zhafirah kecewa berats dan kami memutuskan untuk ke Gowa Discovery Park aja buat main air, tapi entah Pakciwa ogah-ogahan katanya mau ngadem aja di hotel tapi saya nya malah mutusin lain :D
sudahlah yang jelas kita semua sehat dan liburannya sukses, Zhafirah bahagia dan next time kita agendakan ngadem di hotelnya ya pak :)) 

Ya Allah terima kasih nikmat-Mu dan pertemukanlaah kami dengan Ramadan Ramadan berikutnya aamiin.. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In Buka Puasa Ramadan

Ramadan 2017 Penuh Silaturahim


Marhaban ya Ramadan

Masya Allah Allahu Akbar
Saya senang sekali Ramadan tiba, kami sekeluarga menyambutnya penuh suka cita, bersih-bersih rumah telah kami lakukan. Dan Awal Ramadan ini jatuh pada hari sabtu, 27 Mei 2017.

Jumat sore dikantor sudah tak sabaran ingin bergegas cepat pulang tak lupa saya mampir dulu ke Olala buat membeli dan nyetok Syrup DHT dan Susu kental manis, duo cairan ini wajib ada di kulkas selama sebulan Ramadan ini.

Malamnya kami bergegas solat tarwih, pilihan kami ke Mesjid Al Muamalah berharap imam solat tarwihnya sama dengan tahun lalu yaitu Ustad Shodiq :D tapi ternya bukan sodara-sodara.
Ustad Sodiq ternyata baru menjadi imam saat 15 Ramadan sampai solat Idul Fitri and the good newsnya sekarang Pakciwa sudah berteman dengan ustad Shodiq, sampai-sampai lebaran hari pertama malah silaturahmi kerumah, masya Allah senangnya kami.

Nah itulah berita terhoboh di keluarga kami dan izinkan saya merunut satu per satu kegiatan Ramadan kami.
yaituuuuu...Buka Puasa Bersama...
  • Diawali undangan Buka Puasa bersama dengan keluarga Ibu Bos di Barru namun kami tak sempat hadir.
  • Buka Puasa bersama dengan teman-teman kuliah di Kenotariatan, nambah teman baru ya nambah juga kegiatan dan undangan dong ya #kibasjilbab. Hadir di acara ini nyaris telat, selang beberapa detik di ruangan sudah waktunya berbuka puasa, jadi tak sempat say hay ke teman-teman, hanya sempat ikutan heboh foto-foto bersama dan alhamdulillah bisa sollat isya dan Tarwih berjamaah. Terima Kasih Keluarga besar Renvoi.

  • Buka Pusa Bersama Kompakers Makassar.
Kali ini saya gak telat dong, segala persiapan tak bawa semua kekantor, jadi begitu sore menjelang capcus izin di kantor dan pergi deh ke Immim naik pete-pete saja soalnya rush hour biasanya padat banget jalanannya.



  • Buka Puasa Bersama Blogger Anging Mammiri.
Acaranya di rumah kak Lia, jadi saya pede-pede aja datangnya, kalau di tempat lain mungkin saya masih akan berfikir keras :D ini juga saya sebenarnya tak terlambat, tapi karena list potluck saya maunya bawa martabak dan karena saat itu masih jam 4 ya mana ada penjual martabak jam segitu, akhirnya putar2lah kita mencari martaba malah ketemu macet, akhirnya saya memutuskan sepihak untuk mengubah menu yang akan saya bawa, eh malah di perjalanan menuju rumah Kak Lia malah penjual martaba sudah siap untuk berjualan, yowes mampir situ ditemani lantunan istigfar dari siaran radio RRI pertanda buka puasa sudah dekat. Tak lama sampai Alhamdulillah berbuka tiba, terima kasih teman-teman AM menunya enak-enak terutama Puding Coklat kak Unga, Jalkot Kak Ama, Ikan Saos Asam Manis Kak Lia, Kue Ijo Om Risved, Kopi Ujung Om John, Lombok Ijo Kak Nanie dan banyak lagi menu lainnya.
Alhamdulillahnya masih sempat kejar Tarwih di Al Muamalah.


  • Buka Bersama dengan KOMINFO
Ini telat lagi, telat bukan waktu berbuka tapi telat menghadiri pembukaan acaranya, yasudah di nikmati saja yang jelas masih bisa sempat nulis disini.


  • Buka Bersama Teman-Teman SMP
Ini super telat karena saya buka di atas pete-pete yang akan membawa saya ke MaxOne tempat acara yang kami pilih, sampe sana dengan menu all you can eat alhamdulillah kenyang, dan karena mengejar tarwih terakhir di Ramadan 1438 H ini akhirnya diberi tumpangan sama Ira jadi sampe lebih cepat dan pas banget nget di mesjid ceramahnya telah usai, Alhamdulillah



Huft nulis aja capek dan ngebayangin saya kala itu emang super ketat berburu dengan waktu, itulah mengapa saya begitu munyukai Ramadan, disamping tingginnya ganjaran pahala jika kita berbuat amal di bulan Ramadan.

Alhamdulillah juga Zhafirah tahun ini sudah 7 tahun akhirnya saya dengan penuh tekad dan banyak kehawatiran menjadikan puasa Zhafirah serius untuk kali pertamanya, ceritanya disini.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Puasa Ramadan zhafirah

Puasa Pertama Zhafirah


 
Zhafirah di Ramadan 1438 H sudah memasuki usia 7 Tahun, hati saya tak berhenti bergetar dan dalam bawah sadar saya berkata “saya sudah punya anak, anak saya sudah tujuh tahun, anak saya sudah besar rupanya, ya Allah sanggupkan saya ya Allah membimbingnya, Ya Allah anak saya sudah besar ya Allah.”

Oke di awali dengan kesibukan saya searching buku yang menarik yang dapat Zhafirah isi coretan yang isinya tentang Ramadan dan akhirnya saya berlabuh di sini dan di sini.
Bukunya oke punya saya print warna dan saya laminating untuk sampulnya kemudian saya jilid spiral deh, tapi kayanya di toko buku juga ada yang jual buku semacam ini deh namun karena tak punya waktu anatar rumah dan kantor ya sudah saya terbantu sekali dengan file download ini, makasih ya empunya web.


Hari pertama Zhafirah berjalan ketat karena terus mengeluh kehausan, mana lagi saat itu ujian sekolah sedang berlangsung namun sampai juga hingga berbuka.

Hari kedua Zhafirah kalla puasa *hiks* alasannya sama karena haus, saya lemah kala itu mana anaknya masih ujian sekolah, yasudah biarkanlah.

tarwih di malam pertama ramadan
Hari ketiga tanpa sepengetahuan saya, Zhafirah Kalla karena haus lagi dan terus merengek ke Pakciwa, yang mana Pakciwa tak akan tega mendengar rengekan anaknya, dan saya marah ke Pakciwa dan saya ucapkan ke Zhafirah Kalau “Bunda kecewa.” Zhafirah memeluk keras saya saat itu dan keesokannya dan hari-hari berikutnya ternyata Zhafirah tak pernah lagi mengeluh dan terus membuktikan dirinya ke Bunda kalau Zhafirah bisa, kalau Zhafirah tak mau mengecewakan Bunda dan Bunda tak pernah berhenti menangis dalam sembari berdoa “semoga engkau ya Zhafirah senantiasa di berkahi Allah, di Rahmati Allah dan di Lindungi Allah...Aamiin ya Allah.”

Sebenarnya saya sungguh tak tega mebiarkan Zhafirah ikut puasa karena saya selalu menganggapnya masih balita masih baby, tapi sampe besar pun pikiranku sepertinya akan seperti itu, tapi karena ini perintah agama, maka ini wajib bagi saya untuk membimbingnya. Insya Allah di kuatkan oleh Allah dan ternyata Masya Allah memang Allah menguatkan kami.

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

."مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع واضربوهم عليها وهم أبناء عشر، وفرقوا بينهم في المضاجع"
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya.”(hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan) –sumber google-

Alhamdulillah Zhafirah menikmati Ramadan sampai ketika dimana diakhir ramadan baru mengeluh lapar ketika berpuasa, mungkin cadangan lemaknya sudah habis selama hampir sebulan Zhafirah berpuasa :D sampai berujar tidak suka sama puasa :D

Eh giliran lebaran tiba malah terus ngoceh mau puasa, rindu puasa, rindu tarwih, rindu Ramadan.

Alhamdulillah dapat disimpulkan kalau Zhafirah senang berpuasa, bundanya aja yang lebay kalau gitu ya (?).

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In kuliner pempek produk lokal

Pempek Kapal Selam FATIN

Saya sangat suka Pempek, makanan berbahan dasar ikan khas daerah Palembang ini mencuru perhatian saya saat pertama kali mencicipinya, kuahnya pedas manis dan gurihnya Pempek goreng membuat saya selalu ngiler ketika ada di barisan daftar menu.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, saat para kakak-kakak Blogger Anging Mammiri yang saat itu penuh semangat ingin mensupport produk lokal buatan rumahan, eh saya kebagian Pempek Kapal Selam yang ukurannya super besar.


Saya mendapatkan Pempek dari Pempek Fatin beserta surat cintah dari sang owner Mba Astuti Syamsuddin. :*
Dalam surat cintahnya Mba Astuti menuliskan sejarah Pempek Fatin ini.

Sejarahnya...
Bermula dari resep keluarga, karena Mba Astuti dan keluargta lahir dan besar di Palembang, ibu Mba Astuti mahir membuat pempek dan jadilah makan favorit di keluarga mereka.

Awal jualan Pempek Kapal selam dengan isisan 1 Butir telur masak ini hanya menjadi salah satu menu di toko kue obline “Fatin”, namun karena respon penjualannya bagus maka Pempek Fatin malah menjadi brand tersendiri di Fatin Cake Shop, tulis Mba Astuti didalam surat cintahnya itu.

Komitemen Mba Astuti menggunakan bahan baku pilihan dari ikan tenggiri, tanpa pengawet dan MSG. Sehingga Pempek Fatin lebih sehat dan aman dikonsumsi siapa saja.

Saya sendiri ketika mencicipinya merasakan gurihnya ikan tenggiri itu, mama saya juga memakan pempek tersebut dan sukak! walaupun kalau saya disuruh memilih antara pempek kapal selam atau pempek kulit saya langsung angkat tangan memilih pempek kulit #eh :D berharap mba astuti membacanya dan bersedia membawakan saya pempek kulit, saya gak akan nolak loh mba :D



Bagi kalian yang ingin menikmati Pempek Fatin ini bisa di pesan via FB dan Go Food loh 

Pempek FATIN
Rumah Produksi
Komp. BPH Jl.Bumi 21
Blok D4 No.15
Makassar.

Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments